LAPORAN PRAKTIKUM
HAMA DAN PENYAKIT
KADEK SUDARTA
12542111000811
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
(STIPER) KUTAI TIMUR
SANGATTA
2014
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kehidupan mahluk di dunia ini selalu
tergantung dari dunia tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Tumbuhan
dapat memanfaatkan sumber energi matahari dan mengolahnya bersama, zat-zat
lainnya menjadi zat makanan yang sangat berguna untuk mahluk hidup. Selain
tumbuhan dapat menghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk lainnya, juga
melengkapi keperluan hidup kita dengan bahan sandang dan papan serta bahan
untuk keperluan hidup lainnya.
Secara tidak langsung tumbuhan
berguna untuk mengatur tata air dalam tanah dan mempertahankan kesuburan tanah
terhadap bahaya erosi. Selain itu sebagai akibat proses asimilasi maka tumbuhan
dapat mengisi kekurangan atmosfir akan zat oksigen.
Dengan demikian dapat dipahami akan
ketergantungan kehidupan kita akan tumbuhan. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan sudah makin terbatasnya areal yang dapat dimanfaatkan untuk
pertumbuhan tanaman yang berguna, maka dunia kita menghadapi berbagai kesulitan
untuk memenuhi keperluan hidup dan memberi kesejahteraan penduduk dunia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan
pangan saja untuk penduduk dunia yang berjumlah 3 milyar pada waktu sekarang
kita telah mendapat kesulitan dan kita sudah dapat membayangkan kesulitan yang
akan kita hadapi pada tahun 2000 nanti dimana penduduk dunia sudah meningkat
lagi sampai sekitar 5 milyar jumlahnya sedang luas areal pertanian makin
terbatas. Keterbatasan ini di sebabkan karena antara lain, perluasan pemukiman
dan areal perindustrian, adanya hutan lindung, banyak tanah yang rusak karena
salah pengelolaan dan sebagainya. Dengan demikian peningkatan produksi
pertanian diwaktu yang akan datang diharapkan dari penambahan hasil per satuan
luas dan per satuan waktu.
Berbagai usaha dibidang pertanian
telah dilakukan secara simultan seperti pemakaian jenis ungul, pengairan yang
cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan tanaman yang memenuhi persyaratan
dan pemberantasan hama penyakit tumbuhan.
Kesemua tindakan tersebut perlu
mendapat perhatian yang sama. Karena jika tidak demikian, maka segi yang kurang
mendapat perhatian akan menjadi faktor pembatas termasuk gangguan hama dan
penyakit tumbuhan.
1.2 Tujuan Praktikum
Dapat
mengetahui Hama dan Penyakit pada tanaman dan dapat membedakan serangan Hama
dan Penyakit pada tanaman.
1.3. Manfaat Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar
mahaiswa dapat mengidentifikasi hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman di
lapangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hama
Pengertian hama adalah hewan yang merupakan merugikan kepentingan
manusia. Rumput yang sengaja ditanam dirusak belalang, belalang disehut hama.
Padi ditanam dan diserang penggerek batang, penggerek batang disebut hama.
Bunga warna putih yang indah, dikotori feces kumbang, kumbang disebut hama dan
masih banyak lagi contoh lainnya.
Kiranya persaingan manusia dengan
serangga yang disebut hama dimulai jauh sebelum adanya peradaban manusia, yang
terus berlangsung tanpa ada waktu istirahat sampai sekarang dan akan berlanjut
selama manusia itu ada. Suatu kenyataan bahwa manusia dan serangga secara tetap
menginginkan hal yang serupa dalam waktu yang sama. Perang terjadi, akan tetapi
tidak satupun dari keduanya ada yang menang.
Apabila pengertian hama itu hewan
yang merugikan, maka serangga hama didefinisikan sebagai serangga yang
mengganggu dan atau merusak tanaman haik secara ekonomis atau estetis.
Definisi hama itu tidak harus dihubungkan dengan pengendaliannya. Pada populasi
serangga yang rendah sehingga kerugian yang diderita tanaman kecil, tetap
serangga itu dikatakan serangga hama tetapi bukan memerlukan strategi
pengendalian.
2.2. Pengertian
Penyakit
Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana
bagian-bagian tertentu dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara
normal dengan sebaik-baiknya karena adanya suatu gangguan. Tanaman dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara biologi dan ekonomi maka penyakit
tanamanpun mengandung unsur dua sudut pandang ini. Dari segi biologi, tanaman
adalah organisme yang melakukan kegiatan fisiologis, sehingga dari segi ini
penyakit tanaman adalah penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak
dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Rangkaian proses
fisiologi itu dapat berupa:
a.
pembentukan cadangan makanan bahan dalam bentuk biji (busuk
biji), akar dan tunas,
b.
pertumbuhan juvenile baik pada semai maupun
perkembangan tunas (penyakit layu pucuk dan daun),
c.
perpanjangan akar dalam usaha untuk mendapatkan air
dan mineral (busuk akar),
d.
transportasi air (layu vaskuler),
e.
fotosintesis (klorosis, bercak daun),
f.
translokasi fotosintat untuk dimanfaatkan oleh sel (kanker)
dan
g.
integritas
structural (busuk gubal, busuk pangkal batang).
Dengan
terganggunya proses fisiologis ini tanaman memberikan respons dalam bentuk
gejala. Adapun gejala yang dimunculkan sebagai respons tergangunya proses
fisiologis adalah sebagai berikut :
A. Gejala
Utama (Main Symptoms)
1.
Pertumbuhan yang tidak normal, dapat melebihi ukuran
normal atau lebih kecil dari ukuran normal
2.
Perubahan warna, baik pada daun, batang, akar, buah,
bunga.
3.
Matinya jaringan, bagian-bagian tanaman menjadi
mongering.
4.
Layunya bagian dari tubuh tanaman
B. Gejala
Lapangan (Field Symptoms)
1.
Layunya tanaman secara keseluruhan
2.
Nekrosis (matinya jaringan)
3.
Perforasi (berlubang)-nya daun
4.
Gall (bengkak) atau bintil dan bisul
5.
Kanker
6.
Bercak daun
7.
Busuk basah, berair dan busuknya jaringan
8.
Busuk kering, busuknya jaringan tetapi kering
9.
Malformation (perubahan bentuk)
10. Oedeem,
batang mengalami pembengkakan
11. Mummifikasi,
kondisi seperti mumi, rapuh dan kering
12. Daun
mengeriting atau bergelombang
13. Erinose,
keluarnya cairan dari kulit batang
14. Hexeem
bezem, cabang-cabang tak berkembang dan pendek seperti sapu
15. Kerdil
2.3
Pentingnya Perlindungan Tanaman Terhadap Hama dan Penyakit
Gangguan terhadap tanaman telah
terjadi sejak berabad-abad lamanya. Dalam sejarah telah tercatat berbagai
kejadian yang telah mempengaruhi perekonomian negara seperti antara lain.
a.
Penyakit daun kentang (Phytophtora infestans)
di Irlandia pada pertengahan abad ke 19.
- Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) di Srilangka, Indonesia dan negara-negara sekitarnya pada akhir abad ke 19.
- Penyakit cacar daun teh (Exobasidium vexans) di India, Srilangka, Indonesia dan negara-negara disekitarnya pada pertengahan abad ke 20.
- Penyakit denegerasi pada jeruk yang lebih terkenal dengan CPVD pada tahun 1950-an.
Selain itu masih banyak lagi
penyakit yang menjadi bahaya potensial diwaktu yang akan datang biak yang
sekarang sudah berada di negara lain dan belum rnasuk ke Indonesia atau sudah
berada di negara kita, tapi rnasih tergolong penyakit yang belum mempunyai arti
ekonomi penting. Gangguan tersebut akan masih terasa jika digunakan kultivar
tanaman tertentu secara luas dengan teknologi maju. Banyak diantara kultivar
tanaman yang dapat berproduksi tinggi tidak tahan terhadap penyakit-penyakit
penting. Atau walaupun dapat diketemukan kultivar yang tahan hanya terbatas
terhadap satu atau beberapa macam penyakit saja sedangkan sering terjadi, satu
macam tanaman dapat terganggu pertumbuhannya oleh berbagai macam penyakit.
Gangguan penyakit tidak. saja terbatas di pertanaman, tetapi terdapat pula
diternpat penyimpanan, ditempat pemasaran dan sebagainya. Jadi akan sangat
berbahaya sekali usaha peningkatan produksi pertanian, tidak memperhatikan
terhadap kemungkinan adanya gangguan oleh penyakit tumbuhan.
Jika keadaan lingkungan memungkinkan
untuk perkembangan penyakit, maka kerugian akan lebih besar lagi sehingga dapat
menggagalkan panen. Banyaknya kerugian karena penyakit ini disebabkan antara
lain, karena kemungkinan penggunaan benih yang kurang baik, pemeliharaan
tanaman yang tidak memadai, cara penyimpanan dan pengangkutan yang kurang
sempurna, serta kurangnya usaha penanggulangan penyakit.
Akibat dari kerugian penyakit
tumbuhan tersebut tidak saja mempengaruhi bidang ekonomi, tapi jika menyangkut
kepentingan masyarakat luas akan mengakibatkan ketenteraman hidupnya terganggu.
Dengan demikian perlu selalu diperhatikan terhadap kemungkinan terjadinya
gangguan dibidang produksi pertanian termasuk gangguan yang disebabkan oleh
penyakit tumbuhan.
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini di laksanakan pada hari minggu tanggal 11 Mei 2014 pukul 07.30 sampai
selesai yang bertempat di jalan poros sangatta-bontang tepatnya di BPP-UTK.
3.2. Alat dan
Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah :
1.
Camera
2.
Pulpen
3.
Buku
3.2 Cara
Kerja
- Ambil salah satu sampel tanaman yang telah terserang penyakit atau yang telah terserang hama.
- Amati gejala dan penyebab dari tanaman tersebut, kemudian tentukan apakah dia terserang penyakit atau hama tanaman.
- Catat di dalam buku.
- Sebagai bukti konkrit ambil foto dari sampel tanaman yang kita amati.
- Ambil sampel tanaman yang terserang penyakit atau hama untuk diperiksa kembali dirumah.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Lokasi
a.
Gambaran Umum
Bpp-utk adalah merupakan
sebuah lembaga dampingan PT.Kaltim Prima Coal yang bertujuan untuk menjadi
pusat pembelajaran kearifan bagi usaha tani dan lingkungan yang berlokasi
berdekatan dengan Taman Nasional Kutai yang tempatnya di kecamatan sangatta
selatan, kabupaten kutai timur, Kaltim BPPUTK memiliki nilai trategi sebagai
tempat pembelajaran dan percontohan konservasi lingkungan. Alasannya adalah
karena memiliki potensi dan memiliki keyaan alam yang melimpah yang keanegaragaman
flora dan faunanya yang tinggi dan juga mengembangkan sebuah areal luas kurang
blebih 4 Ha yang terdiri kebun demoplot buah lokal demo-plot persawahan organik
dan tamanam semusim, kolam percontohan budi daya perikanan, tanaman taunan, dan
perternakan.
BPP-UTK ( Balai Pelatihan dan
Percobaan Usaha Tani Konservasi) yang didirikan pada akhir tahun 1998, dengan
luas tanah sekitar 5 Ha. Awalya BPP-UTK adalah balai percontohan usaha tani dan
usaha kecil. Perubahan nama tersebut terjadi pada tahun 2004. Latar belakang terbentuknya BPP-UTK adalah
saat KPC mempunyai tujuan untuk masyarakat agar bisa melestarikan tanaman.
Tanaman-tanaman di BPP-UTK kebanyakan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial
seperti tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan untuk penghijauan di KUTAI TIMUR.
Visi dari BPP-UTK adalah bisa menjadi
lingkungan bagi petani. Misi BPP-UTK adalah konservasi terhadap beberapa
tanaman, seperti tanaman hutan dan obat. Konservasi adalah kelestarian
tanaman-tanaman hutan serta membudidayakan tanaman lokal. Yang melakukan
operasional di BPP-UTK adalah KPC, dan BPP-UTK juga merupakan salah satu
laboratorium dari STIPER.
BPP-UTK
bertempat di JL. Poros Sangatta-Bontang KM 3,5 Sangatta Selatan, Kutai Timur.
Curah hujan disangatta berkisar 1,700-2,000 mm/tahun, dengan klasifikasi lereng
>20%, rata-rata kedalaman muka air tanah 80 cm, ketinggian tanah 5-100 m
diatas muka air laut. Di BPP-UTK membudidayakan semua yang mencakup tentang
pertanian yaitu peternakan (sapi), kelautan, perkebunan (tanaman jati, rambutan,
kopi dll) dan tanaman semusim yaitu sawi, bayam, padi, cabai, kangkung dll.
Sebagian tanaman yang terdapat diBPP-UTK biasanya diberikan kepada masyarakat
untuk penghijauan diKutai Timur.
b.
Gambaran Khusus
Bpp-utk kondisi lingkunga kurang epektif di
tanami tanaman semusim karena terdapat juga tanaman tahunan sehingga dalam
persaingan unsur hara, mata hari tanaman semusim kalah persaingan dengan
tanaman tahunan
4.2. Kondisi Tanaman
No
|
Tanaman
|
Hama
|
Penyakit
|
1
|
Jeruk
|
Ulat
daun
|
-
|
2
|
Kelapa
|
Ulat
daun
|
-
|
3
|
jeruk
|
Ulat
|
-
|
4
|
padi
|
Ulat
|
-
|
5
|
Cabe
|
Semut
|
-
|
6
|
Pepaya
|
Belalang
|
-
|
7
|
Jambu
Air
|
Belalang
|
-
|
8
|
Kakao
|
Ulat
daun
|
-
|
9
|
Pare
|
Ulat
daun
|
-
|
10
|
Mangga
|
Ulat
daun
|
-
|
4.3. Frekuensi Serangan
FS =
Ket : FS : Frekwensi
serangan
X : Jumlah
Tanaman
Y : Jumlah Hama
FS =
x
100%
= 100 %
4.4. Intensitas Serangan
NO
|
Baris
Tanaman
|
S
|
RR
|
RS
|
RB
|
RSB
|
Mati
|
%
|
1
|
Baris
Pertama
|
-
|
4
|
3
|
3
|
-
|
-
|
38
%
|
2
|
Baris
Ke Dua
|
-
|
3
|
5
|
2
|
-
|
-
|
38
%
|
3
|
Baris
Ke Tiga
|
-
|
5
|
2
|
1
|
-
|
-
|
28
%
|
4
|
Baris
Ke Empat
|
-
|
5
|
2
|
3
|
-
|
-
|
36
%
|
5
|
Baris
Ke Lima
|
-
|
5
|
3
|
2
|
-
|
-
|
34
%
|
Rerata
|
34,8 %
|
IS=
Keterangan : IS : Intensitas serangan
X : Tingkat serangan Hama
Y : Tingkat
serangan penyakit
XY : Jumlah
tanaman
IS1 =
x
100 % IS3 =
x
100 %
=
x
100 % =
x
100 %
=
x
100 % =
x
100 %
=
0,38 x 100 % = 0,28 x 100 %
=
38 % = 28 %
IS2
=
x
100 % IS4 =
x
100 %
=
x
100 % =
x
100 %
=
x
100 % =
x
100 %
=
0,38 x 100 % = 0,36 x 100 %
= 38 % = 36 %
IS5
=
x
100 %
=
x
100 %
=
x
100 %
=
0,34 x 100 %
=
34 %
Berdasarkan
data pengamatan dan tabel diatas terdapat beberapa serangan hama dan penyakit
yang terdapat pada berbagai jenis tanaman yang berada diareal budidaya tanaman
di BPP-UTK.
Dan
berdasarkan hasil perhitungan sesuai pada tabel 2 pada baris pertama terdapat
38 % serangan, baris kedua 38 %, baris ketiga 28 %, baris keempet 36 %, dan
baris kelima 34 %. Dan rerata 34,8 %.
Berdasarkan
Hasil perhitungan dengan rata-rata serangan hama dan penyakit tanaman 34,8 %,
maka dapat disimpulkan bahwa areal atau
lahan serta lingkungan yang terdapat di BPP-UTK masih sesuai digunakan sebagai
lahan budidaya.
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari
hasil data yang didapat dan dihitung dapat disimpulkan bahwa :
1. Praktikum
Ilmu hama Dan Penyakit Tanaman yang dilakukan di BPP-UTK terdapat 10 jenis
tanaman dan 10 jenis hama dan 0 penyakit tanaman.
2. Rata-rata
serangan hama yang terdapat pada 10
jenis tanaman atau menyerang adalah 34,8 %.
3. Dari
hasil rata-rata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa BPP-UTK masih cocok untuk
dijadikan lahan budidaya karena serangan hama masih dalam tingkat ringan.
5.2. Saran
1. Dalam
pengambillan data pada saat praktikum harus lebih teliti agar hasil yang
didapat lebih akurat.
2. Info
harus lebih jelas terutama dalam pentusunan laporan agar mahasiswa lebih mudah
dalam penyusunan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, I.S. dan Cahyono, B. 1998.
Pengendalian Hama Penyakit Padi. Bogor: Penebar Swadaya.
Sinaga, Meity Suradji. 2006. Ilmu
Penyakit Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Agrios, 1995,
Ilmu Penyakit Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta
Drs.H.Sunarjono Hendro.2006.Bertanam 30 Jenis Sayur.Penebar Swadaya:Jakarta.
ikamaja.bbpp-lembang.info/index.php?option... -
leuitkuring.multiply.com/journal/item/2
Muhidin. 1993. Dasar Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Universitas Muhammadiyah.
Malang
pertanian.uns.ac.id/~agronomi/.../pen_genotip_tomat_srihartati.pdf
Rukmana, Rahmat.1997.
Penyakit Tanaman Pengendalian. Kanisus. Yogyakarta
Tjahyadi, Nur.1989.
Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisus. Yogyakarta